Nama LainJokowi
Tempat LahirSurakarta, Jawa Tengah
Tanggal Lahir21 Juni 1961
AyahNoto Mihardjo
IbuSudjiatmi
IstriIriana
AnakGibran Rakabuming Raka (1988)
Kahiyang Ayu (1991)
Kaesang Pangarep (1995)
Saudara KandungIit Sriyantini
Ida Yati
Titik Relawati
Joko Lukito meninggal saat persalinan
SekolahSD Negeri 112 Tirtoyoso 
SMP Negeri 1 Surakarta
SMA Negeri 6 Surakarta
Universitas Gadjah Mada (Fakultas Kehutanan)
AgamaIslam (naik haji pada tahun 2003)
Karir PolitikWalikota Surakarta (2005-2012)
Gubernur DKI jakarta (2012-2014)
Presiden Indonesia (2014-sekarang)
Partai PolitikPDI Perjuangan

Biografi:
Hidup sederhana dan pada masa mudanya untuk menangani kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun. Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.
Pada awal setelah lulus kuliah beliau bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati.
Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar.
Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya. Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, “Jokowi”. Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.
Pada tahun 2005 beliau menjadi walikota Surakarta dan berkat berbagai pencapaian luar biasa di Surakarta beliau terpilih kembali di tahun 2010 sebagai walikota Surakarta.
Pada tahun 2012 Jokowi menjadi gubernur DKI jakarta
Pada tahun 2014 Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia